18 Juni 2015

Perbandingan Paket Web Hosting (Linux based & Windows based)

Web Hosting Provider yang kami amati adalah HostGator. HostGator merupakan salah satu web hosting yang banyak digunakan saat ini. Selain karena servernya yang stabil, supportnya juga dikenal bagus dan metode pembayarannya mudah.

HostGator memiliki beberapa paket web hosting, baik untuk platform Linux maupun Windows. Masing-masing platform dibagi menjadi beberapa paket, seperti: Shared Hosting, VPS dan Dedicated (serta paket Reseller). Kemudian untuk masing-masing paket juga dibagi menjadi beberapa kategori seperti Basic, Business, Enterprise, dll. Dalam pengamatan ini kami menggunakan pilihan spesifikasi yang paling tinggi untuk masing-masing paket untuk dibandingkan.

Berikut ini adalah tabel spesifikasi untuk paket-paket hosting di HostGator:


Operating System Shared Hosting VPS Dedicated Colocation Hosting Provider
Linux Disk Space:
Unlimited.

Bandwidth:
Unlimited.

Web Server:
Apache.

Programming Language Support:
CGI, Fast CGI, PHP5, Ruby on Rails, Perl, Python, SSL.

Database Server:
MySQL

Control Panel:
cPanel.

Price:
USD 11.96 per month.

 (Info: Business Plan)
CPU:
AMD Opteron 6000 series.

RAM:
8 GB.

Disk Space:
240 GB.

Bandwidth:
3 TB.

IP Address:
2 IPs.

OS:
Linux CentOS 64-bit & 32-bit.

Web Server:
Apache (semi-managed).

Programming Language Support:
PHP, Perl, Phyton, Ruby on Rails, FFMpeg.

Database Server:
MySQL.

Control Panel:
cPanel, WHM.

Security:
Free IPTables Firewaall.

Price:
USD 159.95 per month.

(Info: Snappy 8000)
CPU:
Intel Xeon Quad Core 3.3GHz.

RAM:
16GB.

Disk Space:
1 TB.

Bandwidth:
25 TB.

IP Address:
5 IPs.

OS:
Linux CentOS 64-bit & 32-bit.

Web Server:
Apache.

Programming Language Support:
CGI, Fast CGI, PHP5, Ruby on Rails, Perl, Phyton, SSI.

Database Server:
MySQL.

Control Panel:
cPanel, WHM.

Security:
IPTables Firewall.

Price:
USD 374 per month.

 (Info : Pro Dedicated Server)
- HostGator.
Windows Disk Space:
Unlimited.

Bandwidth:
Unlimited.

Web Server:
IIS Server.

Programming Language Support:
ASP, ASP.NET.

Database Server:
MySQL, MSSQL, Access Database.

Control Panel:
Plesk Control Panel.

Price:
15.96 per month.

 (Info: Enterprise Plan – Windows Hosting)
- CPU:
Intel Xeon Quad Core 3.3Ghz.

RAM:
16GB.

Disk Space:
1 TB.

Bandwidth:
25 TB.

IP Address:
5 IPs

OS:
Windows Server 2012 R2 64-bit (with 32-bit compatibility).

Web Server:
IIS Server.

Programming Language Support:
ASP, ASP.NET, PHP, Perl, Phyton, SSI.

Database Server:
MySQL, MSSQL.

Control Panel:
Plesk Control Panel.

Security:
Windows Firewall & Ipsec Policy.

Price:
USD 374 per month.

(Info: Pro Dedicated Server – Windows Hosting)
- HostGator.
Others - - - - -

Dari tabel diatas sekilas terlihat hampir sama antara Linux based & Windows based. Terlebih lagi hardware yang digunakan dan harga yang ditawarkan juga sama. Hanya saja akan ada perbedaan dari sisi performance dan juga support untuk masing-masing vendor, misalnya database server yang digunakan, programming language, dll.

Jenis-jenis Layanan Cloud Computing (Beserta Contohnya)

Layanan cloud computing dibagi menjadi 3 bagian yang masing-masing memiliki kriteria tersendiri. Ketiga bagian tersebut dibagi berdasarkan apa yang dijadikan sebagai layanan. Adapun ketiga layanan tersebut adalah:

http://pivotpoint.io


Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah sebuah model layanan dimana penyedia cloud menyediakan hardware / perangkat keras (komputer server, penyimpanan data, jaringan, dll) untuk pelanggan. Manajemen perangkat keras menjadi tanggung jawab penyedia layanan, dan pelanggan mengontrol operating system serta aplikasi yang diinstal ke dalam server.

Beberapa contoh layanan IaaS:



Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah model layanan yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan / develop sebuah aplikasi pada cloud. PaaS menawarkan fasilitas untuk mengembangkan, testing, deployment, hingga maintenance aplikasi tanpa harus membeli infrastruktur dan software environment (Operating System).

Beberapa contoh layanan PaaS:



Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah model layanan dimana pelanggan cloud menggunakan aplikasi yang sudah disediakan dalam cloud. SaaS adalah bentuk cloud yang paling umum digunakan saat ini.

Beberapa contoh layanan SaaS:



Referensi
https://ianhutomo.wordpress.com/2011/07/05/jenis-jenis-layanan-cloud-computing
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/03/layanan-cloud-computing-infrastructure.html
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/03/layanan-cloud-computing-platform-as.html
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/03/layanan-cloud-computing-software-as.html

Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing

Setelah mengetahui tentang apa itu cloud computing, tentu akan lebih menarik lagi jika kita mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Setiap sistem pasti memiliki sisi positif dan juga sisi negatif, begitu juga dengan cloud computing. Dibawah ini ada beberapa poin yang menarik untuk kita ketahui berhubungan dengan kelebihan dan kekurangan cloud computing.

Secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:

  1. Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya.
  2. Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
  3. Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi.
  4. Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet.
  5. Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat.


Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:

  1. Service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery.
  2. Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama.
  3. Compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user.
  4. Data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
  5. Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.


Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:

  1. Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider.
  2. Kurang memadainya pelatihan dan audit TI.
  3. Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider.
  4. Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data.
  5. Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar.
  6. Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator.
  7. Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider.
  8. Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.


Referensi
http://sraportofolio.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing.html

Manfaat Cloud Computing

Dengan adanya sistem cloud computing kita bisa mendapatkan banyak manfaat. Salah satunya adalah blog ini. Kita dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman. Adapun beberapa manfaat secara umum dari cloud computing adalah sebagai berikut ini.

http://www.techgyd.com


Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat
Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia secara virtual.

Keamanan Data
Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.

Fleksibilitas dan Skalabilitas yang Tinggi
Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat menyimpan nya secara virtual/melalui internet.

Investasi Jangka Panjang
Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi berbasis Cloud.

Referensi
http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html

Cara Kerja Cloud Computing

Sistem cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi.

http://www.connectingup.org


Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah-perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.

Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google.

Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.

Referensi
http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html

Sejarah dan Perkembangan Cloud Computing

Sebelum memahami lebih lanjut mengenai cloud computing, tentu akan lebih menarik jika kita mengetahui sejarah dan perkembangannya terlebih dahulu agar kita lebih mudah memahami tentang hal-hal lain yang berhubungan dengan cloud computing.

1950
Dimulai sekitar tahun 1950-an, ketika komputer mainframe skala besar dianggap sebagai masa depan komputasi, dan menjadi tersedia di akademisi dan perusahaan, dapat diakses melalui komputer terminal, sering disebut sebagai "terminal bisu". Untuk membuat lebih efisien dari penggunaan mainframe yang tergolong mahal, praktek bisnis pun berkembang yang memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi baik akses fisik ke komputer dari beberapa terminal. Hal ini menghilangkan masa non-aktif pada mainframe dan memungkinkan untuk kembali besar pada investasi. Praktek berbagi waktu CPU pada mainframe dikenal di industri sebagai time-sharing.

1970
Selama pertengahan tahun 1970-an, time-sharing yang populer dikenal sebagai RJE (Remote Job Entry), nomenklatur ini sebagian besar terkait dengan vendor besar seperti IBM, perusahaan itu kemudian mengembangkan Sistem Operasi VM untuk menyediakan layanan pada bulan desember 1970.

1990
Tahun 1990-an, perusahaan telekomunikasi mendedikasikan apa yagn disebut "point-to-point data", mulai menawarkan jasa virtual private network (VPN) dengan kualitas yang sebanding layanan, tetapi dengan biaya yang lebih rendah. Mereka mulai menggunakan simbol awan untuk menunjukkan titik demarkasi dari teknologi virtual server yang berada pada jaringan internet.

2000
Perkembangan teknologi komputer dari 1990 hingga 2000-an menjadi lebih populer, disatu sisi para ilmuwan dan teknolog meng-eksplorasi cara untuk membuat skala besar dari sistem komputasi yang tersedia lebih banyak pengguna melalui time-sharing. Mereka bereksperimen dengan algoritma untuk mengoptimalkan infrastruktur, platform, dan aplikasi untuk memprioritaskan CPU dan meningkatkan efisiensi bagi pengguna akhir.

Sejak tahun 2000 komputasi awan telah datang dan benar-benar bermanfaat bagi pengguna, dan hal ini menjadikan bisnis tersendiri bagi internet marketing.

2010
Pada bulan Juli 2010, Rackspace Hosting dan NASA bersama-sama meluncurkan sebuah inisiatif cloud-software open source yang dikenal sebagai OpenStack. Proyek OpenStack dimaksudkan untuk membantu organisasi menawarkan layanan cloud computing berjalan pada perangkat keras standar. Kode awal berasal dari platform yang Nebula NASA serta dari platform yang Rackspace Cloud Files.

2011
Pada 1 Maret 2011, IBM mengumumkan kerangka IBM SmartCloud untuk mendukung Smarter Planet.

2012
Pada tanggal 7 Juni 2012, Oracle mengumumkan Oracle Cloud. Sementara aspek Oracle Cloud masih dalam pengembangan, hal ini diajukan untuk menjadi yang pertama untuk memberikan pengguna dengan akses ke set terintegrasi solusi IT, termasuk Aplikasi (SaaS), Platform (PaaS), dan Infrastruktur (IaaS).

2013
Tahun berikutnya, hingga sekarang ini, teknologi cloud computing telah berkembang pesat. Layanan yang tersedia mengadopsi dari IaaS, PaaS dan SaaS yang diperkenalkan oleh Oracle Cloud.

Referensi
http://ashimima.com/sejarah-cloud-computing-dan-perkembangannya/

Apa itu Cloud Computing?

Cloud Computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (computing) dan pengembangan berbasis internet (cloud). Cloud (awan) adalah metafora dari internet, dimana awan sering digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan internet. Jadi, melalui cloud computing hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi komputer seperti menggunakan aplikasi, sharing sumber daya, dll. dapat dilakukan melalui koneksi internet.

http://www.iottechworld.com/


Analogi sederhana dari cloud computing adalah penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat memanfaatkan listrik kita tidak perlu mendirikan pembangkit listrik sendiri. Yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN dan kita tinggal membayar biaya listrik berdasarkan jumlah yang kita gunakan. Pada saat kita membutuhkan daya tambahan, kita tinggal bilang ke PLN untuk tambah daya.

Ketika menggunakan layanan listrik dari PLN kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik kita, bagaimana ketika terjadi kerusakan alat, proses perawatan, dll. Kita cukup tahu bahwa kita bisa menggunakan listrik dan ada kewajiban untuk membayar biaya tersebut.

Sama halnya dengan cloud computing. Untuk memanfaatkan layanan cloud computing kita tidak perlu membeli perangkat komputer. Yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke penyedia layanan cloud computing dan kita tinggal membayar sesuai dengan biaya yang ditentukan. Pada saat kita membutuhkan sumber daya tambahan (misalnya kapasitas penyimpanan), kita tinggal bilang ke penyedia layanan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan sesuai dengan yang kita perlukan.

Ketika menggunakan layanan cloud computing dari penyedia layanan kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana penyedia layanan memenuhi kebutuhan kita, bagaimana ketika terjadi kerusakan alat, proses perawatan, dll. Kita cukup tahu bahwa kita bisa menggunakan layanan dan ada kewajiban untuk membayar biaya tersebut.

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://www.cloudindonesia.or.id/apa-itu-cloud-computing.html